Salah satu partisipan yang mencuri perhatian adalah perwakilan dari Universitas PGRI Mpu Sindok (UPMS). Mereka menyampaikan gagasan perlunya sinergi antara akademisi dan birokrasi dalam mendorong transformasi digital di daerah. UPMS menekankan bahwa implementasi *Tri Dharma Perguruan Tinggi*—pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat—dapat menjadi motor penggerak inovasi dan penguatan kapasitas SDM di Nganjuk.
Dalam ranah pendidikan, UPMS siap mendukung peningkatan literasi digital masyarakat melalui pelatihan dan kurikulum berbasis teknologi. Di bidang penelitian, kampus berkomitmen mengembangkan riset terapan yang relevan dengan kebutuhan pelayanan publik digital. Sedangkan dalam pengabdian kepada masyarakat, UPMS membuka peluang program pendampingan desa dan komunitas untuk memanfaatkan teknologi informasi secara produktif.
Kepala Diskominfo Nganjuk, Subani, yang mengusung jargon DIMASKU (Diskominfo Inovatif, Maju, Aman, Sinergi Kuat), memaparkan rencana strategis seperti pembentukan Media Center dan penambahan videotron di titik-titik strategis untuk memperluas jangkauan informasi publik.
FKP ini berlangsung interaktif, dengan berbagai masukan konstruktif terkait penguatan TIK dan keterbukaan informasi. Kehadiran dan kontribusi UPMS melalui implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi menjadi bukti bahwa kemajuan pelayanan publik digital membutuhkan kolaborasi nyata antara dunia pendidikan dan pemerintah daerah, sejalan dengan visi Nganjuk yang cerdas, terbuka, dan melayani.