Sabtu, 20 September 2025

UPMS: 46 Tahun Kiprah, Spirit Mpu Sindok, dan Jalan Menuju Global

M. Roissudin, M.Pd
Ketua Umum IKA UPMS

Selama 46 tahun berkiprah di dunia pendidikan, Universitas PGRI Mpu Sendok (UPMS)—perguruan tinggi pertama di Kota Anjuk Ladang—kini semakin mantap menapaki babak baru. Lahir dari penggabungan STKIP PGRI Nganjuk dan STIE PGRI Nganjuk, kampus ini telah bertransformasi menjadi universitas dengan *12 program studi* yang tersebar di *5 fakultas*: Ilmu Pendidikan, Ekonomi dan Bisnis, Teknik, Hukum, dan Pertanian.

Sejak berdiri pada 1983, UPMS dikenal sebagai kawah candradimuka calon guru masa depan. Ribuan hingga puluhan ribu alumni telah lahir dari rahim UPMS dan kini tersebar di berbagai lembaga pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Tidak sedikit pula yang menjadi rektor, kepala dinas, pejabat publik, diplomat, hingga inovator pendidikan di tingkat nasional maupun internasional.

Di era digital, UPMS membangun reputasi baru sebagai kampus modern pencetak pendidik masa depan—profesional, visioner, kreatif, dan adaptif terhadap tuntutan Era Pendidikan 5.0. Digitalisasi kampus digarap serius: layanan administrasi, sistem akademik, hingga platform pembelajaran daring interaktif. Semua diarahkan agar mahasiswa dapat belajar dan berinovasi tanpa batas ruang dan waktu, sejalan dengan semangat Kampus Merdeka.

Spirit Mpu Sindok Inspirasi Para Penerus

Nama besar *Mpu Sindok* bukan sekadar simbol, melainkan spirit yang terus hidup di tubuh UPMS. Sang pemimpin legendaris pada abad ke-10 itu berani memindahkan pusat Kerajaan Mataram dari Jawa Tengah ke Jawa Timur untuk menjaga eksistensi negeri. Keberaniannya mengalahkan dominasi Sriwijaya dan meninggalkan Prasasti Jayastamba menjadi bukti bahwa visi dan kegigihan mampu melahirkan peradaban baru.

Spirit Mpu Sindok inilah yang menjadi inspirasi UPMS dalam menatap masa depan pendidikan. Seperti Mpu Sindok yang menembus keterbatasan geografis dan politik, UPMS pun bertekad menembus batas zaman melalui inovasi di dunia pendidikan. Spirit itu akan terus dikobarkan: mencetak pendidik yang bukan sekadar pengajar, tetapi pemimpin humanis dengan integritas dan visi kebangsaan.

Konsep pendidikan yang berakar pada budaya dan bervisi global ini sejalan dengan jejak para tokoh bangsa. Kiai Ahmad Dahlan melalui Muhammadiyah melahirkan ribuan lembaga pendidikan dengan semangat tajdid, sedangkan Ki Hajar Dewantara lewat Taman Siswa menegaskan pentingnya local wisdom sebagai ruh pendidikan nasional. UPMS meneruskan semangat keduanya: melahirkan kader pendidik yang berpijak pada budaya bangsa sekaligus memiliki cakrawala global.

Tantangan dan Peluang Menuju Global

Era Pendidikan 5.0 membawa tantangan besar bagi setiap perguruan tinggi. UPMS dituntut tidak hanya melahirkan lulusan yang menguasai teknologi, tetapi juga berkarakter, berjiwa pemimpin, dan empatik. Untuk itu, kurikulum diperbarui sesuai kebutuhan industri dan masyarakat, riset diperkuat, dan jejaring kemitraan nasional–internasional terus diperluas.

Tantangan lain adalah meningkatkan mutu akademik, memperkuat akreditasi prodi, menambah sarana riset, dan meningkatkan kualitas sumber daya dosen. Namun di balik tantangan itu, peluang besar terbuka: kekayaan budaya lokal sebagai modal keunggulan, dukungan kebijakan “Kampus Merdeka”, serta momentum transformasi pasca-merger yang menjadikan UPMS sebagai satu-satunya universitas di Nganjuk.

UPMS kini tengah memperluas langkah ke panggung global. Pertukaran mahasiswa, kolaborasi riset lintas negara, hingga publikasi ilmiah internasional menjadi prioritas strategis. Semua diarahkan agar UPMS tidak hanya relevan di tingkat lokal dan nasional, tetapi juga diakui di kancah internasional.

Transformasi UPMS adalah tonggak sejarah penting dalam laku panjangnya sebagai lembaga pencetak insan cendekia. Dengan mengolaborasikan tradisi keilmuan, inovasi teknologi, dan nilai kemanusiaan, kampus ini bertekad melahirkan generasi unggul yang siap memimpin masa depan. Bagi bangsa yang membutuhkan pendidik profesional dan pemimpin muda, UPMS adalah rumah besar pembentuk insan visioner yang siap membangun peradaban Indonesia maju, inklusif, dan bermartabat.

“Selamat dan sukses Dies Natalis ke-1 UPMS. Teruslah berkomitmen melakukan transformasi dan berkontribusi terhadap pendidikan menuju Generasi Emas.” (*)

Share This